AWET MUDA SECARA ISLAMI
Siapa yang enggak mau
awet muda ? pasti semuanya mau, enggak laki-laki enggak perempuan. bagi anda yang ingin
awet muda ala Islam, yuk simak tulisan berikut ini.
Mungkin secara kesehatan saya tidak terlalu mengetahui, tapi yang saya ketahui bahwa ketika seseorang
tersenyum, dia hanya menggunakan 17 otot wajah. dibanding dengan ketika seseorang cemberut, dia menggunakan 43 otot wajah.
Bayangkan saja dari sisi ini (penggunaan otot wajah). jelas
tersenyum menjadikan kita lebih irit dalam penggunaan otot wajah dari pada cemberut. disamping itu, dengan
tersenyum
otot wajah kita akan tetap terjaga kekencangannya. dan dengan cemberut,
otot wajah kita terasa ketarik. coba saja praktekkan, kita akan
merasakan perbedaannya.
Selain dari sisi yang nampak.
tersenyum juga memberikan efek ketenangan pada hati. menjadikan kita semangat dan selalu
husnu dhan (berpikiran positif). ditambah lagi ketika kita
tersenyum kepada orang lain, tanpa terasa ketika itu kita sedang berbagi kebahagiaan dengan orang tersebut.
Dalam Islam, selain
tersenyum adalah salah satu perbuatan baik.
tersenyum juga dianggap sedekah. berikut sabda Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- :
تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ
Artinya : "Senyummu untuk saudaramu adalah (berpahala) sedekah bagimu." (HR Tirmidzi)
Dengan melihat banyaknya manfaat
tersenyum. mari kita praktekkan
tersenyum
kepada orang lain. tapi ingat ! bukan kepada sembarang orang. tapi
kepada orang-orang yang halal bagi kita. seperti senyum suami kepada
istrinya atau sebaliknya. anak kepada orang tuanya. atau laki-laki
kepada sahabat laki-laki. wanita kepada sahabat wanita.
BACAAN DZIKIR SETELAH SHALAT FARDHU
Setelah salam dari
sholat fardhu, kita disunnahkan untuk berdzikir. adapun
bacaan dzikir setelah sholat fardhu sesuai dengan sunnah Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- adalam sebagai berikut :
1.
أَسْتَغْفِرُ اللهَ (ثلاثا) اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلاَمُ، تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ
Artinya : "Aku minta ampun kepada Allah," (3X). Kemudian membaca: "Ya
Allah, Engkau pemberi keselamatan, dan dariMu keselamatan, Maha Suci
Engkau, wahai Tuhan Yang Pemilik Keagungan dan Kemuliaan." (HR Muslim
1/414)
2.
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ
لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
قَدِيْرُ، اَللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا
مَنَعْتَ، وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
Artinya : "Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa,
tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya puji dan bagi-Nya kerajaan. Dia Maha
Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang mencegah apa yang
Engkau berikan dan tidak ada yang memberi apa yang Engkau cegah. Tidak
berguna kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya (selain iman dan amal
shalihnya). Hanya dari-Mu kekayaan dan kemuliaan." (HR Bukhori 1/255
dan Muslim 1/414)
3.
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ
لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
قَدِيْرُ. لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ
اللهُ، وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ، لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ الْفَضْلُ
وَلَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ
الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ
Artinya : "Tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah, Yang Maha
Esa, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan dan pujaan. Dia
Mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali
(dengan pertolongan) Allah. Tiada Tuhan (yang hak disembah) kecuali
Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepadaNya. Bagi-Nya nikmat, anugerah
dan pujaan yang baik. Tiada Tuhan (yang hak disembah) kecuali Allah,
dengan memurnikan ibadah kepadaNya, sekalipun orang-orang kafir sama
benci." (HR. Muslim 1/415)
4.
سُبْحَانَ اللهِ (33 ×) الْحَمْدُ لِلَّهِ (33 ×)
اللهُ أَكْبَرُ (33 ×) لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ
لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ
Artinya : "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah. Dan Allah Maha
Besar. (Tiga puluh tiga kali). Tidak ada Tuhan (yang hak disembah)
kecuali Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan.
BagiNya pujaan. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu." (HR.
Muslim 1/418)
5. Membaca surah Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas setiap selesai shalat
dhuhur, ashar dan isya' sebanyak 1X dan setelah sholat maghrib dan subuh
sebanyak 3X. (HR. Abu Dawud 2/86, An-Nasai 3/68)
6. Membaca ayat Kursi setiap selesai shalat fardhu. (HR. An-Nasai dalam
Amalul Yaum wal Lailah No. 100 dan Ibnus Sinni no. 121, dinyatakan
shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ 5/329 dan Silsilah Hadits
Shahih, 2/697 no. 972)
7.
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ
لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى
كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ
Artinya : "Tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah Yang Maha
Esa, tiada sekutu bagiNya, bagiNya kerajaan, bagi-Nya segala puja.
Dia-lah yang menghidupkan (orang yang sudah mati atau memberi roh janin
yang akan dilahirkan) dan yang mematikan. Dia-lah Yang Mahakuasa atas
segala sesuatu. (Dibaca 10X setiap sesudah shalat Maghrib dan Subuh)"
(HR. At-Tirmidzi 5/515, Ahmad 4/227)
8.
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
Artinya : "Ya Allah! Sesungguhnya aku mohon kepadaMu ilmu yang
bermanfaat, rezeki yang halal dan amal yang diterima. (Dibaca setelah
salam shalat Subuh)" (HR Ibnu Majah 1/152)
MERAIH KEMULIAN DENGAN MEMAAFKAN
Sudah menjadi konsekuensi dalam kehidupan bermasyarakat adalah timbulnya berbedaan dan
kesalahan. entah kita yang berbuat salah kepada orang lain atau orang lain yang berbuat salah kepada kita.
Sudah semestinya orang yang berbuat salah untuk segera meminta maaf
kepada orang yang menjadi korbannya. akan tetapi tidak harus si korban
memaafkan setiap kesalahan itu. karena memaafkan adalah hak setiap individu.
Akan tetapi Islam selalu menganjurkan setiap ummatnya untuk bersifat
pemaaf. karena memaafkan adalah sikap terpuji. memaafkan adalah tindakan
baik dan termasuk amal sholeh. bahkan Allah memberi nilai plus untuk
bagi hambaNya yang memaafkan kesalahan orang lain. Rosulullah
-sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda :
وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلَّا عِزًّا
Artinya : "Dan tidaklah Allah menambahkan bagi seorang hamba yang memaafkan kecuali kemuliaan." (HR Muslim)
Kemuliaan yang dimaksud adalah kemuliaan diakherat dan pahala yang
besar. akan tetapi Allah juga memberi bonus yaitu kemuliaan didunia.
jadi, bagi pemaaf akan mendapatkan 2 kemuliaan yaitu kemuliaan didunia
dan akherat.
Melalui
artikel
ini, saya mengajak para pembaca untuk menjadi orang yang pemaaf bagi
siapa saja yang memiliki salah kepada kita, sebisa mungkin untuk
memaafkan sebelum pelaku meminta maaf. jika kesalahan tersebut terlalu
besar, setidaknya kita berusaha untuk memaafkan walau belum mampu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar