Senin, 14 Januari 2013

Mendapat hidayah melalui mimpi



MUHAMMAD YUSUF SERAN

MENDAPAT HIDAYAH MELALUI MIMPI
Oleh Afriza Hanifa

      Gofridus Goris Seran. Begitulah nama asli pria calon pastor asal Kupang tersebut. Ia mengubah namanya dengan mengambil dua nama Nabi dan rasul sekitar 20 tahun silam, saat ia memeluk agama Islam. “Saya ingat betul saat itu 29 November 1992, saat saya sedang kuliah pascasarjana di UI Salemba.
    Sejak kecil, seran rupanya telah dipersiapkan oleh orang tuanya untuk menjadi pastor Katholik. Tak heran, ia yang merupakan salah seorang pejabat di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bogor menempuh pendidikan sejolah dasar hingga menengah atas di seminarium, sekolah pencetak para pastor.
     Layaknya pesantren yang mencetak para dai atau ustaz, pendidikan di  seminarium membutuhkan waktu empat tahun dengan setahun persiapan. Matapelajaran umum tetap diajarkan di sekolah khusus ini. Setiap tahun harus melalui ujian, baik ujian umum maupun ujian agama. Jika lulus dalam ujian agama, lulusannya dianggap faqih dalam agama dan dapat menjadi juru dakwah.

     Seran Kecil juga sangat menyukai lantunan azan yang disiarkan radio ataupun televise. Di daerah asalnya, Timor Timur, atau tempat tinggalnya, Kupang, azan bukanlah sesuatu yang dapat didengar setiap saat. Hal itu lantaran tidak ada masjid disana. Disekolah Katholik, ia pun mengambil pelajaran Islamologi. Meski saat itu ia belum berislam, Seran sudah mengenal islam dari sisi ilmu budaya. Bisa jadi, inilah langkah kcilnya untuk memulai perjalanan panjangnya menuju agama rahmatan lil alamin tersebut.
      Meski tak lulus ujian seminari, yayasan katholik pemilik sekolah memberikan beasiswa sarjana karena melihat kecerdasan Seran. Ia pun melnjutkan pendidikan, tetapi bukan untuk mendalami teologi, melainkan ilmu pemerintahan. Meraih gelar sarjana, seran kembali mendapat beasiswa untuk menempuh pendidikan jenjang magister.
      “Saya mendaftar S-2 di UI dan UGM. Dua duanya diterima, tapi saya memilih UI. Padahal, kebanyakan pemuda dari tempat kita memilih UGM. Entah mengapa saya memilih UI. Jika tidak memilih Jakarta, mungkin cerita saya akan berbeda.”

SEBUAH MIMPI
     Pindah ke Ibu Kota membentasngkan jalan kehidupan baru bagi Seran. Satu hal yang membuatnya girang, ia dapat mendengar azan lima kali sehari, secara langsung tanpa melalui radio maupun televisi “Tak tahu mengapa, saya merasa terhanyut sedih setiap mendengar azan. Bahkan, saya sering kali menangis tersedu-sedu sendiri dikamar kos di Salemba saat mendengar azan,” katanya tersipu
      Hingga suatu hari, lewat tengah malam, Seran bermimpi. Ia seakan dibawa kesuatu tempat yang sangat gelap, benar-benar gelap shingga tak mampu melihat apa pun. Kemudian, muncul sebuah titik cahaya dari sebuah tempat. Cahaya tersebut lambat laum makin besar. Dari cahaya itu, muncuk sesosok tubuh berjubah, tetapi tidak terlihat rupa wajahnya. Sosok tersebut kemudian menghampirinya. Sesaat kemudian, Seran terbangun. Ia terdiam dengan perasaan penuh Tanya. Mimpi itu begitu sangat nyata.
       Pagi harinya Seran menemui ibu kos dan menceritakan memipinya. Ibu kos yang beragama Islam itu pun menjawab,”kamu sudah dekat, Nak.” Sran semakin bertanya-tanya, pertanda apakah ini? Apanya yang sudah dekat?
Sejak itu, Seran terus memikirkan mimpinya. Ia pun coba bertanya kepada sejumlah orang terkait mimpi itu. Akhirnya Seran, meyakini lokasi munculnya cahaya dalam mimpinya adalah Ka’bah, kiblat umat Islam. Sebulan setalh mimpi itu, ia pun merasa mentap untuk menjadi Muslim.
“Pengalaman mimpi itu entah apa itu hidayah atau apa, tapi dari situ akhirnya masuk Islam.Hari minggu tanggal 29, pagi-pagi saya ke Masjid Agung Sunda Kelapa, kemudian mambaca syahadat.
Setelah menjdi Muslim, Seran giat mempelajari Islam, cara beribadah, dan mengimami seluruh sendi rukun iman. Pada maret mendatang, ia berniat mengajak keluarganya beribadah umrah. Ia ingin melihat langsung Ka’bah yang ada didalam mimpinya.

Sumber : Republika, Minggu 13 Januari 2013, disunting oleh infokuliah.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Baca Juga Ini :
Masih loading bro... sabar ya...
Widget by My Blog
ads ads ads ads